Dasar Komunikasi (DasKom)
Model Komunikasi Schramm
Dosen : Bu. Murti K. Wirasti
UNJ - FIP - TP '12
Dari bentuknya, model komunikasi dasar terbagi menjadi
2,yaitu :
·
Model komunikasi linear satu arah
·
Model komunikasi sirkuler
MODEL-MODEL KOMUNIKASI LINEAR : SATU ARAH
Model ini didasari paradigma
stimulus-respon.Komunikan adalah makhluk pasif, menerima apapun yang
disampaikan komunikator kepadanya. Komunikator aktif menyampaikan pesan,
komunikan pasif menerima pesan, pesan berlangsung searah dan relatif tanpa
umpan balik, karena itu disebut linear. (Model Aristoteles,Model Laswell, Model
Braddock,Model Shannon-Weaver)
MODEL-MODEL KOMUNIKASI SIRKULER : DUA ARAH
Kedudukan komunikator dan komunikan
relative setara. Munculnya paradigma baru ini merupakan pemisahan dari
paradigma yang lama tentang komunikasi yang linear. Model sirkuler dikritik
karena adanya kesamaan tingkat (equality)antara komunikator dan
komunikan.(Model Schramm,Model De Fleur,Model Helical Dance)
Model Komunikasi Menurut Schramm;
Schramm membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi
manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan
pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi
yang dianggap interaksi dua individu.
1.
Model yang pertama mirip dengan model Shannon dan Weaver. Schramm
menggunakan unsur source dan destination tapi
tidak memunculkan transmitter dan receiver, yang ada adalah encoder (alat
penyandi) dan decoder (alat penyandi balik). Menurut model
ini, source boleh menjadi seorang individu atau organisasi,
sinyalnya adalah bahasa dan destination-nya adalah pihak lain
kepada siapa sinyal itu ditujukan.Dalam komunikasi lewat radio, encoder dapat
berupa microphone dan decoder adalah earphone.
Dalam komunikasi antarmanusia source dan encoder adalah
satu orang sementara decoder dan destination pada
sisi yang lainnya.
Gambar model schramm 1:
2. Dalam modelnya yang kedua, Schramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan
dalam bidang pengalaman sumber dan sasaran-lah yang sebenarnya dikomunikasikan,
karena bagian sinyal itulah yang dianut sama oleh sumber dan sasaran. Itulah
sebabnya pada modelnya yang kedua ia mulai menyatukan source (sumber)
dengan encoder(alat penyandi) yang semula terpisah. Demikian pula
halnya dengan decoder (alat penyandi balik) yang ditempelkan
dengan destination (tujuan/sasaran). Selain itu, ia menambah
unsur field of experience (bidang pengalaman) yang dimiliki
kedua pelaku komunikasi. Source menyandi (encode)
dan destination menyandi balik (decode) pesan
berdasarkan pengalaman yang dimiliki masing-masing. Semakin besar luas bidang
pengalaman source yang berhimpitan dengan bidang
pengalaman destination, semakin mudah komunikasi dilakukan. Bila
kedua bidang itu tidak bertautan atau sangat sedikit pertautannya artinya tidak
ada pengalaman yang sama maka komunikasi sulit berlangsung.
Gambar
model schramm 2:
3. Di Model ketiga, Schramm
menganggap komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang melakukan
fungsi encoder/encoding(menyandi), interpreter/interpreting
(menafsirkan), decoder/ decoding (menyandi-balik), mentransmisikan dan
menerima sinyal., Di sini kita melihat umpan balik(message) dan ”lingkaran”
yang berkelanjutan untuk berbagi informasi.
Pada model ketiga ini, Schramm bekerjasama dengan Osgood sehingga dikenal sebagai model sirkular Osgood dan Schramm (The Osgood and Schramm Circular Model) Menurut Schramm seperti ditunjukan pada model ini, jelas bahwa setiap orang dalam proses komunikasi dapat sekaligus sebagai encoder dan decoder yang secara konstan menyandi balik tanda-tanda disekitar kita. Memberikan kode bisa juga disebut chanel, sedangkan proses kembali pesan tersebut disebut feedback atau umpan balik yang memainkan peran sangat penting dalam komunikasi. Karena itu memberi tahu kita bagaimana pesan yang kita tafsirkan baik dalam bentuk kata-kata sebagai jawaban, anggukan kepala, gelengan kepala, salah satu alis yang dinaikan dan sebagainya. Begitu juga dalam surat pembaca di media cetak seperti surat kabar. Surat pembaca ditujukan kepada redaksi sebagai protes atas editorial yang ditulis pada surat kabar tersebut ataupun tepuk tangan pendengar ceramah.
Pada model ketiga ini, Schramm bekerjasama dengan Osgood sehingga dikenal sebagai model sirkular Osgood dan Schramm (The Osgood and Schramm Circular Model) Menurut Schramm seperti ditunjukan pada model ini, jelas bahwa setiap orang dalam proses komunikasi dapat sekaligus sebagai encoder dan decoder yang secara konstan menyandi balik tanda-tanda disekitar kita. Memberikan kode bisa juga disebut chanel, sedangkan proses kembali pesan tersebut disebut feedback atau umpan balik yang memainkan peran sangat penting dalam komunikasi. Karena itu memberi tahu kita bagaimana pesan yang kita tafsirkan baik dalam bentuk kata-kata sebagai jawaban, anggukan kepala, gelengan kepala, salah satu alis yang dinaikan dan sebagainya. Begitu juga dalam surat pembaca di media cetak seperti surat kabar. Surat pembaca ditujukan kepada redaksi sebagai protes atas editorial yang ditulis pada surat kabar tersebut ataupun tepuk tangan pendengar ceramah.
Gambar model schramm 3:
By: kel 4 (Schramm, UNJ TP FIP'12)
0 komentar:
Posting Komentar