Dasar Komunikasi (DasKom)
Model Komunikasi - Berlo
Dosen : Bu. Murti K. Wirasti
UNJ - FIP - TP '12
Model-model Komunikasi
Model Komunikasi Berlo
Dalam model komunikasi David
K. Berlo, terdapat unsur-unsur utama komunikasi yang dikenal dengan SCMR, yaitu
Source (sumber), Channel (saluran), Message (pesan), dan Receiver (penerima).
Di samping itu, terdapat juga tiga unsur lain, yaitu Feedback (tanggapan
balik), Efek , dan Lingkungan. Setiap unsur ini akan saling bergantung satu
sama lain dan memiliki peranan penting dalam membangun proses komunikasi.
1.
Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan
sumber sebagai pengirim informasi. Sumber terdiri dari satu orang atau
kelompok. Misalnya partai, organisasi atau lembaga.
2.
Pesan
Pesan adalah sesuatu (pengetahuan, hiburan,
informasi, nasehat atau propaganda) yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan
dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media.
3.
Saluran
Saluran komunikasi adalah media yang membawa
pesan. Saluran komunikasi ini terdiri dari komunikasi lisan, tertulis, dan
elektronik.
4.
Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan
yang dikirim oleh pengirim.
5.
UmpanBalik
Umpan balik merupakan respons atau reaksi yang
diberikan oleh penerima.
6.
Efek
Efek atau pengaruh merupakan perbedaan antara
apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah
menerima pesan.
7.
Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor
tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi.
Model komunikasi ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Muhamad (1995) menjelaskan bahwa
model Berlo menekankan komunikasi sebagai suatu proses dan menekankan “meaning are in the people”, atau arti
pesan yang dikirimkan pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kata pesan
itu sendiri. Dengan kata lain, bahwa interpretasi pesan terutama tergantung
kepada kata atau pesan yang ditafsirkan oleh si pengirim atau si penerima.
Berlo menggambarkan kebutuhan
penyandi (encoder) dan penyandi balik (decoder) dalam proses komunikasi.
Enkoder bertanggung jawab mengekspresikan maksud sumber dalam bentuk suatu
pesan. Menurut Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut, seperti keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial,
dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan,
dan kode. Saluran berhubungan dengan panca indera, yaitu: melihat, mencicipi,
mendengar, menyentuh, dan membaui.
Penelaahan terhadap Model
Komunikasi Berlo:
1. Sumber
Seorang baik sebagai sumber maupun penerima harus memperhatikan hal-hal berikut
dalam berkomunikasi, yaitu:
a.
Ketrampilan berkomunikasi (communication
skills) yang terdiri atas:
·
Kemampuan sumber dalam menyusun tujuan
komunikasi;
·
Kemampuan sumber dalam menterjemahkan pesan
ke dalam bentuk signal atau ekspresi tertentu.
b.
Sikap,
terdiri atas:
·
Sikap terhadap diri sendiri;
·
Sikap terhadap pesan;
·
Sikap terhadap penerima pesan (receiver) maupun
sikap sebaliknya, receiver terhadap sumber.
c.
Pengetahuan, meliputi:
·
Pengetahuan sumber tentang receiver, media
komunikasi yang sesuai, metode pendekatan yang sesuai, serta pengetahuan
tentang pesan;
·
Pengetahuan receiver tentang sumber, media,
maupun pesan.
d.
Sistem sosial budaya, baik sumber maupun
penerima harus memperhatikan sistem sosial budaya yang ada, meliputi:
·
Norma yang dianut;
·
Sistem pengambilan keputusan. Misalnya, terkait
dengan inovasi bidang pertanian;
·
Budaya yang berkembang dan dianut.
2. Pesan
Pesan
dikembangkan berdasarkan:
·
Kode pesan (penggunaan bahasa, gambar yang
disepakati)
·
Isi (disajikan utuh atau terpotong?)
·
Perlakuan (pesan dapat dicerna oleh kelima
indera manusia?)
3. Saluran komunikasi
Saluran
komunikasi yang digunakan hendaknya:
·
Baik menurut sasaran;
·
Dapat diterima oleh banyak sasaran;
·
Mudah digunakan oleh banyak sumber maupun
penerima;
·
Lebih ekonomis;
·
Cocok dengan pesan.
Mulyana (2003) mengidentifikasi
kelebihan dan keterbatasan dalam model Berlo ini. Salah satu kelebihan model
Berlo adalah bahwa model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau
komunikasi massa, namun komunikasi antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi
tertulis. Model Berlo juga bersifat heuristik (merangsang penelitian) karena
memperinci unsur-unsur yang penting dalam proses komunikasi. Model ini misalnya
dapat memandu anda meneliti efek keterampilan komunikasi penerima atas
penerimaan pesan yang dikirimkan. Atau jika sebagai pembicara mungkin mulai
menyadari bahwa latar belakang pembicara akan mempengaruhi penerima pesan.
Sedangkan keterbatasan model Berlo ini adalah Berlo mengganggap bahwa
komunikasi merupakan sebuah fenomena yang statis. Disamping itu, umpan balik
yang diterima pembicara dari khalayak tidak dimasukkan dalam model grafiknya
dan komunikasi non verbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain.