Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

RSS
Tampilkan postingan dengan label DasKom - Dasar Komunikasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DasKom - Dasar Komunikasi. Tampilkan semua postingan

Peran Media dalam Pembelajaran


Peran Media Dalam Pembelajaran
         
          1. Peran Media dalam pembelajaran Teacher Centered :
                   Media dalam pembelajaran ini sebagian besar berperan sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi yang akan dijelaskan guru, karena dalam paradigma pembelajaran ini guru adalah sumber belajar satu-satunya.

          2. Peran Media dalam Pembelajaran Student Centered :
                   Media dalam pembelajaran ini berperan sebagai alat pendukung, sumber belajar, sebagai cara/alat bantu guru dalam mengajari siswanya yang berbeda-beda, Media juga berperan sebagai pendukung/ memfasilitasi cara belajar mandiri bagi siswa, Karena dalam paradigma Pembelajaran ini Siswa dapat belajar dari berbagai sumber, dan peran Media sangat diperlukan.


Nama               :           Ida Ayu Komang Anggraeni
No.Reg                        :           1215121096      
Tugas Dasar Komunikasi
idaaka.blogspot.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Definisi komunikasi


Dasar Komunikasi (DasKom)
Definisi komunikasi 
Dosen : Bu. Murti K. Wirasti
UNJ - FIP - TP '12

1. Hovland, Janis & Kelley:1953        
          Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).

2. Berelson dan Stainer, 1964
          Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.

3. Lasswell, 1960
          Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)

4. Gode, 1959
          Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.

5. Barnlund, 1964
          Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.

6. Ruesch, 1957
          Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.

7. Weaver, 1949
          Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.

Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.


IDA AYU KOMANG A (1215121096)                                                                            DASKOM A

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Model Komunikasi Berlo dalam Paradigma Mengajar dan Esensi Disain Pembelajaran


Dasar Komunikasi (DasKom)
Model Komunikasi Berlo dalam Paradigma Mengajar dan Esensi Disain Pembelajaran
Dosen : Bu. Murti K. Wirasti
UNJ - FIP - TP '12


Model Komunikasi Berlo dalam Paradigma Mengajar dan Esensi Disain Pembelajaran

Pada Model Berlo, guru sebagai Sourch atau sumber belajar. Message adalah Materi dan bahan pengajaran dari guru. Melihat, mendengar,meraba sebagai chanel dalam memahami materi pelajaran, serta siswa SD sebagai Receiver. Dimana terdapat Feedback dalam kegiatan belajar , berupa tugas atau ulangan akhir yang menentukan penilaian. Efek siswa/ Peserta didik dapat mengerti materi yang disampaikan, dan Lingkungan yaitu kondisi/situasi dalam pembelajaran

Contoh :     Guru SD menyampaikan materi dengan metode ceramah dan menggunakan alat bantu, bisa  menggunakan laptop dan LCD dengan Slide yang di buat sesuai materi yang akan diajarkan, serta menyisipkan gambar ataupun video yang dapat membuat slide semakin menarik dan membuat siswa semakin mengerti dengan materi yang disampaikan. Dapat pula dengan menyediakan alat-alat praktek yang sesuai. Siswa juga diberikan buku pedoman/ buku pelajaran yang didalamnya terdapat materi-materi yang diajarkan. Pada akhir jam pelajaran, siswa diberikan tugas dan pada akhir semester/ mid semester didakan ulangan-ulangan untuk mengetahui sejauh mana Peserta Didik dapat memahami  dan mengerti materi-materi yang telah diajarkan.

Ida Ayu Komang Anggraeni (NIM : 1215121096)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Contoh - contoh dari 9 perilaku komunikasi dalam pembelajaran


Dasar Komunikasi (DasKom)
Contoh - contoh dari 9 perilaku komunikasi dalam pembelajaran
Dosen : Bu. Murti K. Wirasti
UNJ - FIP - TP '12


Contoh - contoh dari 9 perilaku komunikasi dalam pembelajaran


1A.    Perilaku simtomatik yang tidak dipersepsi - Saat sampai disekolah, anda          lupa bahwa hari itu ada ulangan pada pelajaran jam pertama, andapun cemas karena belum belajar.
1B.    Simtom yang dipersepsi secara insidential - Karena cemas anda langsung          belajar dengan tergesa-gesa, akhirnya membuat teman anda menyadari      tindakan anda.
1C.    Simtom yang diperhatikan - Saat anda sedang belajar dengan terburu-     buru, teman anda menanyakan          “apakah kamu tidak belajar tadi malam?”
2A.    Pesan nonverbal yang tidak diterima - Saat dikelas sedang ada presentasi          dari teman anda, anda ingin bertanya,     andapun mengangkat tangan, namun teman anda sedang menatap layar monitor laptop sembari      menjelaskan, sehingga teman anda tidak melihatnya.
2B.    Pesan nonverbal insidental - Teman anda yang sedang presentasi   kemudian berkata “maaf, apakah tadi        ada yang mengangkat tangan untuk bertanya?”
2C.    Pesan nonverbal yang tidak diperhatikan - Anda mengangkat tangan       untuk           bertanya dan langsung direspon oleh         teman anda yang sedang         presentasi.
3A.    Pesan verbal yang tidak diterima - Anda sudah mengerjakan tugas tadi    malam untuk dikumpulkan besok, namun saat anda ingin mengambil                   tersebut, ternyata anda lupa memasukkan tugas anda kedalam tas,         sehingga tugas anda pun         tidak terbawa.
3B.    Pesan verbal insidental - Ketika anda sedang mendengarkan guru   menjelaskan materi,teman sebelah anda menceritakan tentang barang        yang baru dibelinya kemarin, meskipun anda tahu ia sedang berbicara    dengan anda, anda tidak begitu memperhatikan ceritanya.
3C.    Pesan verbal yang diperhatikan - Saat sedang berdiskusi, teman anda           memperhatikan, dan memberikan respon positif dengan  ide yang anda berikan.

Ida Ayu Komang Anggraeni (NIM : 1215121096)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Model Komunikasi Schramm


Dasar Komunikasi (DasKom)
Model Komunikasi Schramm
Dosen : Bu. Murti K. Wirasti
UNJ - FIP - TP '12


Dari bentuknya, model komunikasi dasar terbagi menjadi 2,yaitu  :
·                     Model komunikasi linear satu arah
·                     Model komunikasi sirkuler

MODEL-MODEL KOMUNIKASI LINEAR : SATU ARAH
Model ini didasari paradigma stimulus-respon.Komunikan adalah makhluk pasif, menerima apapun yang disampaikan komunikator kepadanya. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pasif menerima pesan, pesan berlangsung searah dan relatif tanpa umpan balik, karena itu disebut linear. (Model Aristoteles,Model Laswell, Model Braddock,Model Shannon-Weaver)
MODEL-MODEL KOMUNIKASI SIRKULER : DUA ARAH
Kedudukan komunikator dan komunikan relative setara. Munculnya paradigma baru ini merupakan pemisahan dari paradigma yang lama tentang komunikasi yang linear. Model sirkuler dikritik karena adanya kesamaan tingkat (equality)antara komunikator dan komunikan.(Model Schramm,Model De Fleur,Model Helical Dance)

Model Komunikasi Menurut Schramm;
Schramm membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.

1.   Model yang pertama mirip dengan model Shannon dan Weaver. Schramm menggunakan unsur source dan destination tapi tidak memunculkan transmitter dan  receiver, yang ada adalah encoder (alat penyandi) dan decoder (alat penyandi balik). Menurut model ini, source boleh menjadi seorang individu atau organisasi, sinyalnya adalah bahasa dan destination-nya adalah pihak lain kepada siapa sinyal itu ditujukan.Dalam komunikasi lewat radio, encoder dapat berupa microphone dan decoder adalah earphone. Dalam komunikasi antarmanusia source dan encoder adalah satu orang sementara decoder dan destination pada sisi yang lainnya.
Gambar model schramm 1:

2. Dalam modelnya yang kedua, Schramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan sasaran-lah yang sebenarnya dikomunikasikan, karena bagian sinyal itulah yang dianut sama oleh sumber dan sasaran. Itulah sebabnya pada modelnya yang kedua ia mulai menyatukan source (sumber) dengan encoder(alat penyandi) yang semula terpisah. Demikian pula halnya dengan decoder (alat penyandi balik) yang ditempelkan dengan destination (tujuan/sasaran). Selain itu, ia menambah unsur field of experience (bidang pengalaman) yang dimiliki kedua pelaku komunikasi. Source menyandi (encode) dan destination menyandi balik (decode) pesan berdasarkan pengalaman yang dimiliki masing-masing. Semakin besar luas bidang pengalaman source yang berhimpitan dengan bidang pengalaman destination, semakin mudah komunikasi dilakukan. Bila kedua bidang itu tidak bertautan atau sangat sedikit pertautannya artinya tidak ada pengalaman yang sama maka komunikasi sulit berlangsung.
            Gambar model schramm 2:
3.   Di Model ketiga, Schramm menganggap komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang melakukan fungsi encoder/encoding(menyandi), interpreter/interpreting (menafsirkan), decoder/ decoding (menyandi-balik), mentransmisikan dan menerima sinyal., Di sini kita melihat umpan balik(message) dan ”lingkaran” yang berkelanjutan untuk berbagi informasi.
Pada model ketiga ini, Schramm bekerjasama dengan Osgood sehingga dikenal sebagai model sirkular Osgood dan Schramm (The Osgood and Schramm Circular Model)
Menurut Schramm seperti ditunjukan pada model ini, jelas bahwa setiap orang dalam proses komunikasi dapat sekaligus sebagai encoder dan decoder yang secara konstan menyandi balik tanda-tanda disekitar kita. Memberikan kode bisa juga disebut chanel, sedangkan proses kembali pesan tersebut disebut feedback atau umpan balik yang memainkan peran sangat penting dalam komunikasi. Karena itu memberi tahu kita bagaimana pesan yang kita tafsirkan baik dalam bentuk kata-kata sebagai jawaban, anggukan kepala, gelengan kepala, salah satu alis yang dinaikan dan sebagainya. Begitu juga dalam surat pembaca di media cetak seperti surat kabar. Surat pembaca ditujukan kepada redaksi sebagai protes atas editorial yang ditulis pada surat kabar tersebut ataupun tepuk tangan pendengar ceramah.


Gambar model schramm 3:
By: kel 4 (Schramm, UNJ TP FIP'12)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Model Komunikasi - Berlo


Dasar Komunikasi (DasKom)
Model Komunikasi - Berlo
Dosen : Bu. Murti K. Wirasti
UNJ - FIP - TP '12


Model-model Komunikasi
Model Komunikasi Berlo
Dalam model komunikasi David K. Berlo, terdapat unsur-unsur utama komunikasi yang dikenal dengan SCMR, yaitu Source (sumber), Channel (saluran), Message (pesan), dan Receiver (penerima). Di samping itu, terdapat juga tiga unsur lain, yaitu Feedback (tanggapan balik), Efek , dan Lingkungan. Setiap unsur ini akan saling bergantung satu sama lain dan memiliki peranan penting dalam membangun proses komunikasi.
1.       Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pengirim informasi. Sumber terdiri dari satu orang atau kelompok. Misalnya partai, organisasi atau lembaga.
2.       Pesan
Pesan adalah sesuatu (pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat atau propaganda) yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media.
3.       Saluran
Saluran komunikasi adalah media yang membawa pesan. Saluran komunikasi ini terdiri dari komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik.
4.       Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh pengirim.
5.       UmpanBalik
Umpan balik merupakan respons atau reaksi yang diberikan oleh penerima.
6.       Efek
Efek atau pengaruh merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
7.       Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi.

Model komunikasi ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Muhamad (1995) menjelaskan bahwa model Berlo menekankan komunikasi sebagai suatu proses dan menekankan “meaning are in the people”, atau arti pesan yang dikirimkan pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kata pesan itu sendiri. Dengan kata lain, bahwa interpretasi pesan terutama tergantung kepada kata atau pesan yang ditafsirkan oleh si pengirim atau si penerima.
Berlo menggambarkan kebutuhan penyandi (encoder) dan penyandi balik (decoder) dalam proses komunikasi. Enkoder bertanggung jawab mengekspresikan maksud sumber dalam bentuk suatu pesan. Menurut Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, seperti keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode. Saluran berhubungan dengan panca indera, yaitu: melihat, mencicipi, mendengar, menyentuh, dan membaui.
Penelaahan terhadap Model Komunikasi Berlo:
1.       Sumber
Seorang baik sebagai sumber maupun penerima harus memperhatikan hal-hal berikut dalam berkomunikasi, yaitu:
a.       Ketrampilan berkomunikasi (communication skills) yang terdiri atas:
·         Kemampuan sumber dalam menyusun tujuan komunikasi;
·         Kemampuan sumber dalam menterjemahkan pesan ke dalam bentuk signal atau ekspresi tertentu.
b.       Sikap, terdiri atas:
·         Sikap terhadap diri sendiri;
·         Sikap terhadap pesan;
·         Sikap terhadap penerima pesan (receiver) maupun sikap sebaliknya, receiver terhadap sumber.
c.       Pengetahuan, meliputi:
·         Pengetahuan sumber tentang receiver, media komunikasi yang sesuai, metode pendekatan yang sesuai, serta pengetahuan tentang pesan;
·         Pengetahuan receiver tentang sumber, media, maupun pesan.
d.      Sistem sosial budaya, baik sumber maupun penerima harus memperhatikan sistem sosial budaya yang ada, meliputi:
·         Norma yang dianut;
·         Sistem pengambilan keputusan. Misalnya, terkait dengan inovasi bidang pertanian;
·         Budaya yang berkembang dan dianut.
2.       Pesan
Pesan dikembangkan berdasarkan:
·         Kode pesan (penggunaan bahasa, gambar yang disepakati)
·         Isi (disajikan utuh atau terpotong?)
·         Perlakuan (pesan dapat dicerna oleh kelima indera manusia?)
3.       Saluran komunikasi
Saluran komunikasi yang digunakan hendaknya:
·         Baik menurut sasaran;
·         Dapat diterima oleh banyak sasaran;
·         Mudah digunakan oleh banyak sumber maupun penerima;
·         Lebih ekonomis;
·         Cocok dengan pesan.
Mulyana (2003) mengidentifikasi kelebihan dan keterbatasan dalam model Berlo ini. Salah satu kelebihan model Berlo adalah bahwa model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi massa, namun komunikasi antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model Berlo juga bersifat heuristik (merangsang penelitian) karena memperinci unsur-unsur yang penting dalam proses komunikasi. Model ini misalnya dapat memandu anda meneliti efek keterampilan komunikasi penerima atas penerimaan pesan yang dikirimkan. Atau jika sebagai pembicara mungkin mulai menyadari bahwa latar belakang pembicara akan mempengaruhi penerima pesan.
Sedangkan keterbatasan model Berlo ini adalah Berlo mengganggap bahwa komunikasi merupakan sebuah fenomena yang statis. Disamping itu, umpan balik yang diterima pembicara dari khalayak tidak dimasukkan dalam model grafiknya dan komunikasi non verbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS