Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

RSS

makalah kerusakan Lingkungan Alam



BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini, polusi udara dan kerusakan lingkungan yang lain sudah sangat memprihatinkan, terutama di kota besar seperti Bandung dan Jakarta. Survey tentang  Lingkungan hidup menyebutkan bahwa di Jakarta, saat ini ruang terbuka hijau atau taman kota hanya 9 persen dari luas keseluruhan kota. Idealnya, sebuah kota besar harus menyediakan 30 persen lahan untuk ruang terbuka hijau.
Apa yang terjadi dengan Jakarta saat ini? Kota itu hampir tenggelam. Setiap hujan tiba pasti terjadi banjir dan menimbulkan masalah bagi masyarakatnya sendiri. 
Anehnya, para pejabat kota malah menyalahkan alam. Mereka bilang ini semua karena cuaca yang saat ini sedang ekstrem. Kenapa mesti menyalahkan alam, toh alam akan memberi reaksi sesuai dengan aksi manusia yang menempatinya.
Untuk itulah, keberadaan ruang terbuka hijau menjadi sangat penting, terutama di wilayah perkotaan yang sudah sangat padat dengan bangunan, kendaraan, dan jalan-jalan yang tidak dilengkapi dengan drainase. Dengan terciptanya ruang terbuka hijau, diharapkan dapat tercapai keseimbangan lingkungan yang alami dan sebagai salah satu solusi mengatasi rusaknya lingkungan. Permasalahan ruang terbuka hijau akan dibahas pada makalah lingkungan hidup berikut.
BAB II

PERMASALAHAN

A.  Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut diatas, tulisan ini secara khusus akan membahas
permasalahan :

1)      Bagaimana klasifikasi pencemaran lingkungan

2)      Bagaimana menyikapi terjadinya pencemaran lingkungan hidup, dan

3)      Bagaimana cara memaksimalkan ruang terbuka hijau yang ada di sekitar kita

A. Klasifikasi pencemaran lingkungan
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.
Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkngan.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.

·        Macam-macam Pencemaran Lingkungan

a.       Pencemaran Udara

Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2
hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.

1.      CO2

Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.

2.      CO

Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kematian.

3.      CFC
Pencemaran udara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray).
Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon.  Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.

4.      SO, SO2Gas belerang oksida (SO, SO2)

di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan
gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan
asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi pertanian
merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan –bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus
dan rusak. Demikian pula bangunan gedung dan jembatan.


5.      Asap Rokok

Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker paru-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif
dan perokok pasif.
Perokok aktif adalah mereka yang merokok.
Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan.
Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :

a.       Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paru- paru.

b.       Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan
memudarnya warna cat.

c.       Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.

Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.

d.       Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida
Nitrogen


B.   Menyikapi pencemaran lingkungan

Konferensi PBB tentang lingkungan Hidup di Stockholm pada tahun 1972, telah menetapkan tanggal 5 Juni setiap tahunnya untuk diperingati sebagai Hari lingkungan Hidup Sedunia. Kesepakatan ini berlangsung didorong oleh kerisauan akibat tingkat kerusakan lingkungan yang sudah sangat memprihatinkan.
Di Indonesia perhatian tentang lingkungan hidup telah dilakukan sejak tahun 1960- an. Tonggak pertama sejarah tentang permasalahan lingkungan hidup dipancangkan melalui seminar tentang Pengelolaan lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional yang diselenggarakan di Universitas Padjajaran pada tanggal 15 - 18 Mei 1972. Hasil yang dapat diperoleh dari pertemuan itu yaitu terkonsepnya pengertian umum permasalahan lingkungan hidup di Indonesia. Dalam hal ini, perhatian terhadap perubahan iklim, kejadian geologi yang bersifat mengancam kepunahan makhluk hidup dapat digunakan sebagai petunjuk munculnya permasalahan lingkungan hidup.
Pada saat itu, pencemaran oleh industri dan limbah rumah tangga belumlah dipermasalahkan secara khusus kecuali di kota-kota besar. Saat ini, masalah lingkungan hidup tidak hanya berhubungan dengan gejala-gejala perubahan alam yang sifatnya evolusioner, tetapi juga menyangkut pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah industri dan keluarga yang menghasilkan berbagai rupa barang dan jasa sebagai pendorong kemajuan pembangunan di berbagai bidang.

C.   Memaksimalkan ruang terbuka hijau di sekitar kita
Ruang terbuka hijau adalah pemberian ruang sebagai lahan terbuka tanpa bangunan yang mempunyai ukuran bentuk dan batas geografis tertentu dengan status penguasaan siapapun, baik swasta maupun pemerintah. Di dalam ruang tersebut ditaman berbagai tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohon besar, baik pohon buah ataupun kayu sebagai karakter utama, ditambah dengan tumbuhan perdu atau semak juga herba dan penutup tanah lain sebagai tumbuhan pelengkap.  Di ruang tersebut, atau yang bisa kita sebut taman kota, boleh dilengkapi dengan benda-benda lain sebagai penunjang fungsi ruang terbuka hijau atau taman kota, seperti kolam air mancur. Oleh karena itu, jika kita lihat dari status penguasaan lahan. Taman kota dapat berupa kawasan kehutanan atau kawasan bukan hutan, termasuk di dalamnya tanah hak milik pribadi. Luas ruang terbuka hijau atau taman sebuah kota telah disepakati dalam KTT bumi yang dilaksanakan di Rio de Janerio, Brazil tahun 1992 dan di Johannesburg. Afrika Selatan tahun 2002 bahwa luas ruang terbuka hijau di sebuah kota yang ideal sedikitnya 30 persen dari luas kota. Angka 30 persen tersebut masih bisa berubah sesuai dengan kondisi fisik kota dan lingkungan sosial yang tercipta.
Fungsi ruang terbuka hijau sangat beragam, namun fungsi utamanya adalah untuk memperbaiki kualitas lingkungan. Fungsi perbaikan yang paling utama dari terciptanya ruang terbuka hijau di kota-kota besar dan di permukiman padat penduduk yang sudah sangat banyak polusinya adalah kemampuannya menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Ruang terbuka hijau pun berfungsi sebagai lahan resapan air sehingga dapat berperan sebagai pengatur tata air setempat. Keberadaan ruang terbuka hijau di kota-kota besar sering kali tidak merata bahkan kurang sama sekali, seperti di Bandung dan Jakarta. Fenomena ini berpengaruh terhadap tidak optimalnya fungsi ruang terbuka hijau untuk perbaikan lingkungan setempat.
Kita hanya tinggal menunggu waktu alam akan memberi reaksi terhadap aksi manusia yang hidup di dalamnya.  Jika kita tidak segera memperbaikinya, alam pun tidak sungkan untuk memberi bencana. Contoh riil yang bisa kita cermati adalah banjir di Jakarta yang tidak kunjung reda.


Sebelum masuk pada bab penutupan, kami akan memberikan hasil wawancara dengan salah satu warga di perumahan harapan baru 1
·        Hasil wawancara dengan warga di perumahan harapan baru 1
Tim wawancara (tw)       :  “assalamualaikum”
Ibu desi (d)                         :  “walaikum salam”
Tw                                          :  “kami dari siswa SMAN 89 ingin mewawancarai ibu, kami ingin mengetahui     tentang masalah apa saja yang terjadi di lingkungan sekitar sini”
D                                             : “oh silahkan”
Tw                                          : “apa saja masalah lingkungan yang paling sering terjadi di lingkungan sekitar  sini, Bu ?”
D                                             : “emm, apa yaa ? yang paling sering itu banjir, bisa dibilang disini daerah rawan banjir “
Tw                                          : “oh, bencana banjir yang paling parah di lingkungan sini itu sekitar tahun berapa ?”
D                                             : “sekitar tahun 2007 awal, banjir yang melanda hampir 2 meter . sampe sampe pager rumah itu ga keliataan”
Tw                                          : “biasanya masalah apa saja yang mengakibatkan banjir ?
D                                             : “Banjir terjadi karena, antara lain berkurangnya daerah resapan air, dan berkurangnya daerah penampung air.
Tw                                          : “ lalu upaya apa saja yang dilakukan untuk mengendalikan banjir ?”
D                                             : “Pengendalian banjir perlu dilakukan secara menyeluruh dan terpadu, dari hulu hingga hilirnya. Penanganannya harus secara struktural dan non-struktural. Sudah saatnya ada koordinasi dan kerja sama lebih erat dan saling menguntungkan untuk proyek penanganan banjir dan juga pemerintah harus lebih memperhatikan masalah ini. Memang, mungkin pemerintah berpikir kalo banjir adalah masalah yang sepele. Tapi kalo banjirnya sebesar tahun 2007, apa iya itu sepele ? enggak kan ?”
Tw                                          : “menurut ibu, apa pemerintah tidak memerhatikan masalah ini ?”
D                                             : “yaaaa memperhatikan sih, Cuma ga begitu diperhatikan. Cuma seperti masalah sekilas, nanti kalo masalahnya sudah hilang sesaat yaudah pemerintah ga mikirin lagi padahal masalah banjir itu bukan masalah sesaat”
Tw                                          : “selanjutnya, bagaimana dengan BKT ? bukankah itu wujud kepedulian pemerintah terhadap penanggulangan banjir ?”
D                                             :  “iyaa, tapi sampe saat ini, saya belum merasakan perubahan yang besar terhadap pembangunan BKT. Ada, tapi hanya sebagian kecil”
Tw                                          : “contohnya bu ?”
D                                             : “misalnya gini, kalo dulu sebelum BKT dibangun banjir yang melanda bisa sampe seharian, tapi kalo sekarang paling hanya 12 jam”
Tw                                          : “lantas apa yang selanjutnya warga sekitar sini lakukan untuk menanggulangi banjir ?”
D                                             : “sederhana yaa, karena kami disini juga tidak bias berbuat banyak. Paling hanya tidak membuang sampah sembarangan, melakukan pengerukan selokan setiap 2 minggu sekali dan melakukan kerja bakti massal setiap sebulan sekali”
Tw                                          : “oh, oke terima kasih atas waktunyaa ya bu”
D                                             : “sama sama de J
Dari hasil wawancara diatas, kami menyimpulkan bahwa banjir bukan masalah sepele. Dan juga pemerintah harus lebih memperhatikan masalah ini.



BAB III

PENUTUP
A.    Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dari tulisan diatas pembangunan yang mengandalkan teknologi dan industri dalam mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi seringkali membawa dampak negatif bagi lingkungan hidup manusia.
Pencemaran lingkungan akan menyebabkan menurunnya mutu lingkungan hidup, sehingga akan mengancam kelangsungan makhluk hidup, terutama ketenangan dan ketentraman hidup manusia.
Adanya pengertian dan persepsi yang sama dalam memahami pentingnya lingkungan hidup bagi kelangsungan hidup manusia akan dapat mengendalikan tindakan dan perilaku manusia untuk lebih mementingkan lingkungan hidup.
Kemauan untuk saling menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup merupakan itikad yang luhur dari dalam diri manusia dalam memandang hakekat dirinya sebagai warga dunia.
B.     Saran
Masalah banjir atau masalah lingkungan lainnya harus ditangani dengan baik dan serius oleh Pemerintah Daerah dimana daerah yang terkena masalah tersebut. Karena apabila tidak ditangani dengan serius, masalah ini akan berlanjut dan berakar. Lebih baik kita menanggulangi masalah ini sejak dini karena akan lebih mudah daripada menanggulanginya saat  masalah itu sudah berakar. Di samping itu perlu dilakukan penelitian atau kajian.

Daftar pustaka
o   Wikipedia.org
o   Yahoo.co.id/questions - answer

 Makalah Geografi SMAN 89 JKT 11 IPS 2'10
*IAKA

                       

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Peta Persebaran Flora dan Fauna


Garis Webber Dan Wallance

Wilayah Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman sumber daya hati baik yang terdapat di darat, laut maupun udara. Keanekaragaman flora dan fauna tersebut mendorong pada peneliti dan pecinta alam datang ke Indonesia untuk meneliti flora dan fauna.
  1. Persebaran Flora (dunia tumbuhan) di Indonesia Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :

    • Iklim
    • Jenis tanah
    • Relief atau tinggi rendah permukaan bumi
    • Biotik (pengaruh makhluk hidup).
Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekara- gaman jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan
Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tum- buhi semak belukar dengan padang rumput yang luas.
Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat. Junghuhn telah membuat zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan di Indonesia sebagai berikut :

    • Daerah panas (0 – 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kelapa, padi, jagung, tebu, karet.
    • Daerah sedang ( 650 – 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kopi, tembakau, teh, sayuran.
    • Daerah sejuk ( 1500 – 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah teh, sayuran, kina, pinus.
    • Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya
Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain sebagai berikut :

    • Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan mu- sim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
    • Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehing- ga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
    • Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana beru- pa padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
    • Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat di Nusa Tenggara Timur, baik untuk peternakan.
    • Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

Jenis-jenis hutan yang dipengaruhi iklim antara lain
(a). Hutan Hujan Tropis, (b). Sabana, (c). Steppa, (d). Hutan Mangrove
  1. Persebaran Fauna (dunia hewa) di Indonesia)

    Keanekaragaman dan perbedaan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh keadaan alam, gerakan hewan dan rintangan alam. Fauna atau dunia hewan di Indonesia digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan pengelompokan oleh Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber. Secara ringkas tiga kelompok fauna di Indonesia adalah ebagai berikut :


    • Fauna tipe Asiatis, menempati bagian barat Indonesia sampai Selat Makasar dan Selat Lombok. Di daerah ini terdapat berbagai jenis hewan menyusui yang besar seperti gajah, harimau, badak, beruang, orang utan.
    • Fauna tipe Australis, menempati bagian timur Indonesia, meliputi Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti kangguru, burung kasuari, cendrawasih, kakaktua.
    • Fauna Peralihan dan asli, terdapat di bagian tengah Indonesia, meliputi Sulawesi dan daerah Nusa Tenggara. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti kera, kuskus, babi rusa, anoa dan burung maleo.

Peta Persebaran Fauna Indonesia berdasarkan Garis Wallace dan Garis Weber
    • Garis Wallace membatasi Fauna Asiatis dengan Fauna Peralihan
    • Garis Weber membatasi Fauna Australis dengan Fauna Peralihan.
Peta persebaran fauna di Dunia
Di dunia terbagi menjadi 6
1. Paleartik
2. Etiopian
3. Oriental
4. Australia
5. Neartik
6. Neotropik

*IAKA

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kumpulan Kata Kerja Dalam Bahasa Jepang


KUMPULAN KATA KERJA DALAM BAHASA JEPANG

  1. はくおします                             : Menyapu
  2. ぞおきんおかけます                    : Mengepel
  3. けおくしします                          : Menyisir
  4. のみます                                    : Minum
  5. くつおつかうします                    : Memakai
  6. よみます                                   : Membaca
  7. りょおりおします                       : Memasak
  8. さかなおふらいます                    : Menggoreng
  9. こうちゃおつきます                    : Membuat
  10. さらおせんたくします                : Mencuci
  11. りょおりします                          : Merebus
  12. かわくします                             : Menjemur
  13. そじします                                 : Mengelap
  14. うえるおします                          : Menanam
  15. たいぷおうつします                    : Mengetik
  16. ひるおねます                             : Tidur
  17. ラジカセおききます                    : Mendengarkan
  18. へやおこざっぱりしたします      : Merapihkan
  19. コンピュタおあそぶします          : Bermain
  20. ふくそうお                                 : Menyetrika
  21. おいのりおする                          : Berdoa
  22. さしんおします                          : Mengambil
  23. はなみずおやみます                    : Menyiram
  24. ふくそうおたたむします             : Melipat
  25. くずおなげるします                    : Membuang
  26. おきます                                    : Bangun tidur
  27. べんきょおします                       : Belajar
  28. すろう                                      : Melempar
  29. ぷる                                          : Menarik
  30. ぷっしゅ                                   : Mendorong
  31. さくせい                                   : Membuat
  32. こうにゅう                                : Bermain
  33. はんばい                                   : Menjual
  34. かりる                                      : Meminjam
  35. ほおもん                                   : Mengunjungi
  36. しゅくはく                                : Meninggalkan
  37. とけい                                      : Menjaga
  38. あどばいす                                : Menasehati
  39. せつめい                                   : Menjelaskan
  40. けんさく                                   : Menemukan
  41. もたらす                                   : Membawa
  42. へんこう                                   : Mengubah
  43. こたえ                                      : Menjawab
  44. おといあわせ                             : Menanyakan
  45. きんしする                                : Melarang
  46. くろおず                                   : Menutup
  47. おおぷん                                   : Membuka
  48. よびだす                                   : Memanggil
  49. きゃち                                      : Menangkap
  50. さんじゅつ                                : Menghitung
  51. つみかさね                                : Menyusun
  52. じゅくした                                : Memasak
  53. なく                                          : Menangis
  54. だんす                                      : Menari
  55. かいが                                      : Melukis
  56. へるぷ                                      : Membantu
  57. あんきする                                : Menghafalkan
  58. くし                                          : Menyisir
  59. はんえい                                   : Bercermin
  60. かっと                                      : Memotong
  61. しこう                                      : Berfikir
  62. おく                                          : Menaruh
  63. こんぱいる                                : Menyusun
  64. はなす                                      : Berbicara
  65. しょくしんすろ                          : Meraba
  66. ぶんかつ                                   : Membelah
  67. おおぷん                                   : Membuka
  68. とじる                                      : Menutup
  69. かざる                                      : Menghias
  70. とる                                          : Mengambil
  71. びょおが                                   : Menggambar
  72. いろ                                          : Mewarnai
  73. すたんど                                   : Berdiri
  74. すある                                      : Duduk
  75. じっこ                                      : Berlari
  76. すとあ                                      : Menyimpan
  77. へんこう                                   : Merubah
  78. よびだす                                   : Menelpon
  79. ひかり                                      : Menyalakan
  80. おふ                                          : Mematikan
  81. さまたげる                                : Menghalangi
  82. ひっと                                      : Memukul
  83. しかる                                      : Menangkap
  84. おすすめ                                   : Memarahi
  85. おぼえている                             : Menasehati
  86. ついせき                                   : Tersenyum
  87. にゅうりょくします                   : Tertawa
  88. しゅうりょう                             : Teringat
  89. のぼる                                      : Mengingat
  90. とざん                                      : Mengejar
  91. くりかしおこなう                      : Memasuki
  92. あせんぶる                                : Keluar
  93. くろす                                      : Menaiki
  94. さくせい                                   : Memanjat
  95. はめつ                                      : Mengerjakan Ulangan
  96. きる                                          : Merakit
  97. たち                                          : Menyeberang
  98. きす                                          : Membuat
  99. すいみん                                   : Merusak
  100. もうにんぐこおる                    : Memakai
  101. かたずける                              : Menyentuh
  102. ひーひょおじ                          : Mencium
  103. けむり                                    : Belanja
  104. ねます                                    : Tidur
  105. ふくそう                                 : Menyetrika
  106. のおぎょう                              : Menjemur
  107. あいろんーだい                       : Bersekolah
  108. しずん                                    : Terjatuh
  109. がっこおにいく                       : Mengajar
  110. おちる                                    : Bersembunyi
  111. おしえる                                 : Membereskan
  112. ころす                                    : Membunuh
  113. ぬすむ                                    : Mencuri
  114. へるぷ                                    : Membantu
  115. ふらっしゅ                              : Menyiram
  116. しょくぶつ                              : Menanam
  117. あれんじ                                 : Menata
  118. もじれつのこおりゅう              : Merangkai
  119. どらいぶ                                 : Memasak
  120. よびます                                 : Mengambil
  121. もちます                                 : Meminjam
  122. けします                                 : Memotong
  123. はいります                              : Memanggil
  124. おくります                              : Memegang
  125. ういます                                 : Memadamkan
  126. なちいます                              : Masuk
  127. かします                                 : Mengirimkan
  128. さんぽします                          : Menghirup
  129. むかえます                              : Meminjamkan
  130. あげまう                                 : Berjalan-jalan
  131. かります                                 : Menjemput
  132. もらいます                              : Memberi
  133. はらいます                              : Menggunting
  134. かえします                              : Menerima
  135. のります                                 : Membayar
by: tugas kelompok SMAN 89 12 IPS 2'10

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS