Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

RSS

Studi Pemanfaatan E-Dukasi.Net di Sekolah


Pengantar Teknologi Komunikasi dan Informasi
Studi Pemanfaatan E-Dukasi.Net di Sekolah
Disusun oleh       :
·       Hasanna Annas (1215120020)
·       Ida Ayu Komang Anggraeni (1215121096)
·       Siti Rizkia Putri Bintari (1215121109)

Universitas Negeri Jakarta
Fakultas Ilmu Pendidikan
Teknologi Pendidikan
2012



KATA PENGANTAR
                                                            

            Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Studi Pemanfaatan E-Dukasi.Net di sekolah” yang merupakan salah satu materi dalam pelajaran Pengantar Teknologi Komunikasi dan Informasi di jenjang Kuliah Semester 1.
            Dalam makalah ini kami membahas Studi Pemanfaatan E-Dukasi.Net di sekolah di Indonesia yang bersumber dari tulisan oleh Kusnandar,Uwes A.Chaeruman, dan Ika Kurniawati selaku staf Pustekkom Diknas.
            Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian telah memberi manfaat kepada kami.Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang. Kritik dan Saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.



                                                                                                          Jakarta, 18 Desember 2012
           

                                                                                                                        Tim Penulis


BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
           
            Saat ini, dunia telah berada dalam era komunikasi instan atau dikenal pula sebagai era informasi. Era informasi dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), khususnya komputer dan internet.  Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu bahkan berjuta jaringan komputer (local/wide areal  network) termasuk komputer pribadi (stand alone), yang memungkinkan setiap komputer yang terhubung kepadanya bisa saling melakukan komunikasi satu sama lain. Sebenarnya, internet awalnya lahir untuk suatu keperluan militer di Amerika Serikat. Pada awal tahun 1969 Advanced Research Project Agency(ARPA) dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat, membuat suatu eksperimen jaringan yang diberi nama ARPAnet untuk mendukung  keperluan penelitian (riset) kalangan militer. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya jaringan ini dipergunakan untuk keperluan riset perguruan tinggi, yang dimulai dengan University of California, Stanford Research Institute dan University of Utah  (Cronin, 1996). Fasilitas aplikasi Internet cukup banyak sehingga mampu memberikan dukungan bagi keperluan militer, kalangan media massa, kalangan bisnis, maupun kalangan pendidikan.
            Teknologi komunikasi dan informasi yang meng-global ini telah mengubah pola kehidupan, pola belajar, dan pola kerja pada saat ini. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran, negara-negara di Asia seperti Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Thailand telah terbukti sukses memperbaiki mutu pembelajaran di tingkat pendidikan dasar sampai dengan peguruan tinggi. Bahkan, telah terbukti dapat meningkatkan persaingan ekonomi global dalam dunia internasional.
            Sebagai suatu institusi yang memiliki tugas pokok merancang, mengembangkan dan membina kegiatan di bidang teknologi komunikasi dan informasi pendidikan, Pustekkom telah berusaha mengembangkan berbagai inovasi penerapan teknologi komunikasi dan informasi untuk pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya yang dikembangkan antara lain sebuah portal bahan belajar yang diberi nama EdukasiNet. Portal ini selain berisi bahan belajar, juga menyediakan forum diskusi sebagai wadah interaksi komunitas pendidikan, informasi pendidikan, serta web sekolah.
Dalam upaya pemanfaatan portal EdukasiNet, Pustekkom telah mengadakan penelitian pengembangan yang dimulai dari studi kelayakan untuk memilih sekolah yang memenuhi syarat untuk dijadikan sekolah perintisan. Kriteria sekolah antara lain telah memiliki sejumlah komputer yang terkoneksi ke internet, memiliki tenaga teknis komputer, serta ada dukungan dari kepala sekolah untuk memanfaatkan komputer sebagai media belajar.   Studi dilakukan pada 18 lokasi di 16 propinsi yaitu: Nangroe Aceh Darussalam, Riau, Kepulauan Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat (2 lokasi), Jawa Tengah (2 lokasi), DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Bali, Maluku, dan Papua.
            Dari 18 lokasi tersebut dipilih masing-masing satu sekolah (baik SMA, MA, maupun SMK) yang dianggap paling memenuhi syarat di kota tersebut. Selanjutnya, kepada kepala sekolah, guru, serta tenaga teknis komputer pada setiap sekolah diberikan pelatihan orientasi pemanfaatan EdkusiNet. Pada pelatihan orientasi ini, antara lain diperkenalkan potensi internet dalam pembelajaran, pemanfaatan fitur-fitur EdukasiNet, serta pengintegrasian internet dalam pembelajaran. Orientasi masing-masing diberikan sekali, yaitu 8 sekolah diberikan orientasi pada bulan Oktober  tahun 2004 dan 10 sekolah pada bulan september 2005. Pada bulan Desember 2005, secara serempak dilakukan studi terhadap 18 sekolah tersebut. Tujuan studi, antara lain untuk menjawab pertanyaan: 1.       Bagaimana guru/siswa telah memanfaatkan EdukasiNet dalam pembelajaran? 2.       Bagaimana pola pemanfaatan EdukasiNet tersebut? 3.       Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan EdukasiNet (baik pendukung maupun penghambat)? Data dan informasi yang diperoleh dari lapangan diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan dalam memperbaiki dan menyempurnakan portal EdukasiNet. 
Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana guru/siswa telah memanfaatkan EdukasiNet dalam pembelajaran?
2. Bagaimana pola pemanfaatan EdukasiNet tersebut?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan EdukasiNet (baik pendukung maupun penghambat)?

A.    Tujuan

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengetahui Bagaimana guru/siswa telah memanfaatkan EdukasiNet dalam pembelajaran.
2. Mengetahui dan mengerti Bagaimana pola pemanfaatan EdukasiNet tersebut
3. Mengetahui Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan EdukasiNet (baik pendukung maupun penghambat)?
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pemanfaatan Internet dalam Pendidikan
            Dengan pertumbuhan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat, internet  telah menjadi suatu medium belajar dan mengajar yang perlu diperhitungkan kemanfaatannya. Menurut Kamarga (2002), internet merupakan jaringan yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal yang terhubung melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan jangkauannya mencakup seluruh dunia. Internet memiliki banyak fasilitas yang telah dipergunakan dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain: e-mail, Telnet, Internet Relay Chat, News groups, Mailing List (Milis), File Transfer Protocol (FTP), atau World Wide Web (WWW).
            Ada lima aplikasi standar penggunan internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu e-mail, Mailing List (milis), News groups, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web (WWW)(Onno W. Purbo, 2002). World Wide Web atau sering disebut Web merupakan kumpulan dokumentasi terbesar yang tersimpan dalam berbagai server yang terhubung menjadi suatu jaringan (internet). Dokumen ini dikembangkan dalam format hypertext dengan menggunakan Hypertext Markup Language (HTML). Melalui format ini dimungkinkan terjadinya link dari satu dokumen ke dokumen atau bagian yang lain (http://www.livinginternet.com).
            Dalam kaitan pemanfaatannya untuk pendidikan, Ashby (1972) seperti dikutip oleh Miarso (2004), menyatakan bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua terjadi ketika digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak. Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televisi untuk pemerataan dan perluasan pendidikan. Revolusi kelima, seperti saat ini, dengan dimanfaatkannya teknologi komunikasi dan informasi mutakhir, khususnya komputer dan internet untuk pendidikan. Revolusi ini memberi dampak terhadap beberapa kecenderungan pendidikan masa depan.
Beberapa ciri tersebut, menurut Ashby seperti dikutip oleh Miarso (2004) adalah sebagai berikut:
* Berkembangnya pembelajaran di luar kampus sebagai bentuk pendidikan berkelanjutan.
* Orang memperoleh akses lebih besar dari berbagai sumber belajar.
* Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar menjadi ciri dominant dalam kampus.

                                                                                                                                                4
* Bangunan kampus berserak (tersebar) dari kampus inti di pusat dengan kampus satelit yang ada di tengah masyarakat.
* Tumbuhnya profesi baru dalam dalam bidang media dan teknologi.
* Orang dituntut lebih banyak belajar mandiri.

Kecenderungan lain, seperti diungkapkan oleh Ryan et al (2000) adalah sebagai berikut:
* Teknologi yang ada saat ini dapat mentransformasi cara pengetahuan dikemas, disebarkan, diakses, diperoleh dan diukur. Sehingga merubah cara produksi dan penyampaian materi dari cetak dan analog ke dalam bentuk digital dalam bentuk DVD, CD-ROM, maupun bahan belajar on-line berbasis web lainnya.
* Orang akan lebih memilih metode belajar yang lebih luwes (flexible), mudah,  dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya masing-masing. Sehingga memicu terjadinya pergeseran pola pendidikan dari tatap muka (konvensional) kearah pendidikan yang lebih terbuka.
Dengan adanya teknologi internet ini sistem penyampaian dan komunikasi (delivery system and communication) antara siswa dengan guru, guru dengan guru atau siswa dengan siswa dapat dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara, baik secara bersamaan (synchronous) maupun (asynchronous). Beberapa bentuk komunikasi yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai berikut (Purbo, 1997):
* Dialog elektronik (chatting); dialog elektronik adalah percakapan berbasis teks yang dapat dilakukan secara online dalam waktu bersamaan (synchronous) antara dua atau lebih pengguna internet. Contoh aplikasi dalam konteks pendidikan tinggi, dialog elektronik dapat digunakan untuk proses komunikasi antara dosen dengan beberapa orang mahasiswanya dalam mendiskusikan suatu omin perkuliahan tertentu.
* Surat elektronik (e-mail); surat elektronik merupakan suatu bentuk komunikasi tidak bersamaan (asynchronous) yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara mahasiswa dengan dosen atau mahasiswa dengan mahasiswa lain melalui surat yang disampaikan secara elektronik melalui internet. Berbeda dengan chatting, dengan cara ini umpan balik yang diperoleh mungkin tertunda.
* Konferensi kelompok melalui surat elektronik (mailing list); Mailing list merupakan perluasan dari e-mail dimana seseorang dapat mengirim pesan kepada sekelompok orang tertentu yang telah terdaftar untuk bergabung dalam kelompok diskusi. Sebagai contoh, seorang dosen memiliki daftar mahasiswa yang tergabung dalam kelompok mata kuliah tertentu. Pemberian tugas dan diskusi dapat dilakukan melalui fasilitas seperti ini.
* Konferensi jarak jauh (teleconference); konferensi jarak jauh dapat berupa konferensi audio maupun konferensi video. Kedua konferensi ini dapat dilakukan dengan cara “point to point” atau “multi point”. Cara pertama dilakukan dalam dua tempat. Sedangkan cara kedua dilakukan dalam lebih dari dua tempat. Sebagai contoh, seorang guru dari sekolah tertentu dapat mendiskusikan suatu topik tertentu kepada siswa di beberapa sekolah lain dalam waktu bersamaan.
                                                                                                                                                5
Untuk memanfaatkan Edukasi.Net sebagai media pembelajaran di sekolah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pemanfaatan Edukasi.Net bisa berhasil, antara lain:

  • Faktor lingkungan yang meliputi institusi penyelenggara pendidikan (dalam hal ini sekolah).
  • Siswa/peserta didik/pebelajar, meliputi usia, latar belakang sosial ekonomi dan budaya,  penguasaan bahasa maupun IT literacy, serta berbagai gaya belajar.
  • Guru/pendidik/pembelajar, meliputi latar belakang, usia, gaya mengajar, pengalaman, dan personalitinya.
  • Faktor teknologi meliputi computer, perangkat lunak, jaringan koneksi internet dan berbagai kemampuan yang dibutuhkan berkaitan dengan penerapan EdukasiNet di lingkungan sekolah.
Institusi Penyelenggara (Sekolah)                   
Peranan institusi penyelenggara dalam hal ini sekolah, diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan komitmen. Kebijakan atau komitmen sekolah sangat menentukan terselenggaranya pemanfaatan EdukasiNet di sekolah. Kebijakan ini terutama berkaitan dengan penggunaan teknologi tinggi yang menyangkut keharusan menyediakan sejumlah dana untuk penyediaan peralatan (komputer dan perangkatnya), jaringan telepon (koneksi ke ISP), biaya berlangganan ke internet service provider (ISP), biaya penggunaan telepon, dan sebagainya.

Siswa/PesertaDidik/Pebelajar
Usia, latar belakang baik sosial ekonomi, penguasaan bahasa maupun IT Literacy, serta gaya belajar siswa berbeda satu sama lain. Dengan adanya perbedaan ini akan mempengaruhi mereka dalam memanfaatkan EdukasiNet. Sekolah ataupun guru perlu memperhatikan karakteristik peserta didik agar pemanfaatan EdukasiNet di sekolah berhasil.

Guru
Pemanfaatan EdukasiNet sangat banyak ditentukan oleh karakteristik guru. Karena tiap guru memiliki karakteristik yang berbeda, untuk mengatasinya perlu diadakan sosialisasi dan orientasi tentang pemanfaatan program tersebut dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1) guru perlu diberikan pemahaman tentang keuntungan dan manfaatkan menggunakan EdukasiNet untuk pembelajaran sehingga para guru memiliki motivasi dan komitmen yang tinggi; 2) guru perlu dibekali dengan kesadaran, wawasan, pengetahuan dan ketrampilan tentang pemanfaatan EdukasiNet.


                                                                                                                                                                                                                                                                                                
Teknologi
Selain ketiga faktor diatas, faktor teknologi juga merupakan faktor yang sangat menentukan pemanfaatan EdukasiNet di sekolah. Faktor teknologi merupakan faktor yang harus ada dengan memenuhi standar penggunar minimal yang dipersyaratkan baik berkaitan dengan peralatan, infrastruktur, pengoperasian dan perawatannya.
B. Sekilas tentang EdukasiNet
            EdukasiNet hadir sebagai upaya memberdayakan potensi internet untuk kebutuhan pendidikan. Lebih tepatnya, EdukasiNet hadir sebagai sebagai salah satu media jaringan sekolah (schoolnet) di Indonesia. Jaringan sekolah adalah suatu kegiatan komunitas sekolah (guru, siswa, atau tenaga pendidik dan kependidikan lain) yang dimediasi oleh internet sebagai sarana komunikasi atau bertukar informasi satu sama lain. Terjadinya pertukaran informasi yang mudah dan cepat tanpa terbatas ruang dan waktu melalui program jaringan sekolah ini memungkinkan terjadinnya komunitas masyarakat informasi (knowledge-based society) dalam lingkup sekolah. Dengan demikian, jaringan sekolah dapat dikatakan sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan komunitas sekolah yang pada akhirnya dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan. Itulah sebabnya, program jaringan sekolah menjadi salah satu program yang menjadi fokus utama UNESCO untuk diterapkan di berbagai negara di dunia. Bahkan  ke depan diharapkan terjadi jaringan sekolah yang tidak hanya terjadi dalam skala lokal (nasional), tapi dalam skala yang lebih luas, yaitu regional dan internasional. Jadi, EdukasNet adalah program jaringan sekolah yang dikembangkan oleh Pustekkom yang berfungsi sebagai 1) wahana komunikasi lintas sekolah; 2) wadah sumber belajar; dan 3) wahana berbagi informasi antar sekolah di Indonesia. Sebagai portal pendidikan, EdukasiNet dapat diakses oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja melalui url: http://www.e-dukasi.net. Dengan tiga peran utama tersebut, maka EdukasiNet dapat berfungsi atau dikatakan pula  sebagai jaringan sekolah (schoolnet).
Dengan demikian, EdukasiNet dapat berperan atau memilki manfaat sebagai berikut:
1.       Sebagai Sumber Bahan Belajar:
a.       guru dan siswa dapat memperoleh berbagai sumber bahan belajar yang meliputi bahan belajar yang berkaitan dengan semua mata pelajaran untuk SD, SMP dan SMA, modul online, pengetahuan populer, berita serta artikel pendidikan dengan cara mendownload atau memanfaatkannya langsung dalam kelas
                                                                                                                                                                                                                                                                                                7
b.      siswa dapat menguji kemampuan/kompetensi semua mata pelajaran yang dipelajarinya  secara online;
c.       guru dapat memperoleh informasi  mengenai teknik dan tips dalam belajar dan membelajarkan siswa
d.      guru dapat berbagi ilmu dengan guru lain dengan cara mengirimkan karyanya berupa bahan belajar berbasis web ke administrator EdukasiNet untuk di-upload;
2.      Sebagai Sarana Komunikasi dan Kolaborasi Lintas Sekolah
  • Sekolah memperoleh ruang (space) untuk menampilkan web site sekolahnya masing-masing sebagai sub domain EdukasiNet
  • Guru dapat berkomunikasi, berbagi ide dan pengalaman dengan sesama guru dari sekolah lain di Indonesia secara online dengan memanfaatkan fasilitas  forum guru (melalui e-mail, millistatau chatting)
  • Guru dapat mengirimkan ide, pengalaman, karya ilmiah atau berita pendidikan ke adminstrator EdukasiNet untuk dipublish dalam feature artikel dan news EdukasiNet
  • Siswa dapat berkomunikasi, berbagi ide dan pengalaman dengan sesama siswa dari sekolah lain dengan memanfaatkan fasilitas forum siswa

C. Fasilitas/Feature dalam EdukasiNet
Sebagai upaya untuk memenuhi perannya sebagai jaringan sekolah, EdukasiNet dilengkapi dengan  feature seperti digambarkan dalam diagram berikut:
Sumber Bahan Belajar (Learning Resource)
EdukasiNet menyediakan sumber belajar yang dirancang secara khusus dan dapat diakses dan atau download secara gratis. Sumber belajar ini terdiri dari materi pokok, modul online, pengetahuan populer, serta teknik dan tips mengajar.
- Materi Pokok, yaitu bahan belajar yang meliputi semua mata pelajaran untuk SD, SMP, SMA atau yang sederajat dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
- Modul Online ini dirancang untuk siswa dan guru SMP-SMA Terbuka dalam versi digital, sehingga mereka dapat mengambil/mencetak modul sesuai dengan kebutuhan. Namun siapapun Pengguna dapat memanfaatkan modul ini seperti mereka.
- Pengetahuan Populer, berisikan informasi praktis yang dikemas dengan gaya yang khas dan ringan. Topik yang disajikan dipilih yang populer dan bermanfaat bagi masyarakat. 
- Uji Kemampuan, berupa soal-soal latihan yang disusun berdasarkan stpenggunar kompetensi yang ada pada kurikulum sekolah. Di sini Pengguna (khususnya siswa SD, SMP dan SMA atau yang sederajat) dapat berlatih mencoba sejauhmana penguasaan materi pelajaran di sekolah.
  • Interaksi Komunitas
Forum komunitas ini dirancang sebagai wahana tukar informasi antar pengguna EdukasiNet. Guru, siswa, mahasiswa, orang tua, pakar/praktisi atau siapapun yang peduli dengan pendidikan dapat bergabung secara aktif di sini.  Interaksi komunitas ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk sebagai berikut:
- Forum : Interaksi didalam forum ini dirancang untuk komunikasi antar guru dengan guru lain, siswa dengan siswa lain, guru dengan siswa dalam bentuk diskusi atau tukar informasi, pemikiran, saran, mata pelajaran, dan lainnya.
- Chatting : Fasilitas ini memungkinkan pengguna dapat melakukan dialog secara elektronik (chatting) secara langsung dengan pengguna lain di tempat yang berbeda secara real time.
  • Info
Fitur ini menyediakan layanan berupa artikel, news, event, dan web sekolah. secara lebih rinci, berbagai layanan dalam fitur ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Artikel : Fitur ini menyediakan layanan artikel yang lebih difokuskan pada topik pendidikan dan informasi lainnya yang terkait dengan pendidikan. Melalui fasilitas ini pengguna tidak hanya berkesempatan membacanya, tetapi juga dapat men-downloadnya secara bebas dan gratis. Pengguna juga bisa menyumbangkan buah pikiran/tulisan ini dan dikirim melalui administrator  EdukasiNet.
- News : EdukasiNet menyediakaan fasilitas berita (news) yang dirancang dari, oleh, dan untuk pengguna. Oleh karena itu partisipasi pengguna sangat menentukan dinamika feature ini. 
- Kalender Kegiatan (Event) : Fitur ini menyajikan informasi/berita tentang kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pengelola, ataupun oleh komunitas EdukasiNet khususnya sekolah.
- Web Sekolah : EdukasiNet menyediakan fasilitas informasi tentang sekolah yang merupakan anggota (pengguna member) dari EdukasiNet.  Informasi ini tersimpan dalam aplikasi dan server EdukasiNet serta dapat diisi atau diedit oleh sekolah yang menjadi anggota.
  • Fitur Standar : EdukasiNet juga menyediakan fasilitas/feature standar penggunar seperti Download,search enginefrequently asked question (FAQ), kontak kami (contact us), polling, webstat, dan lain-lain.
D. Metodologi Analisis & Penelitian
            Menurut Borg and Gall (1983), penelitian pengembangan merupakan usaha untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan.  Sementara itu Ibnu Suhadi (2001) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai jenis penelitian yang ditujukan untuk menghasilkan suatu produk hardware atau software melalui prosedur yang khas yang biasanya diawali dengan analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan proses pengembangan dan diakhiri dengan evaluasi.
            Mengikuti prosedur tersebut, sebagai langkah awal Pustekkom telah mengadakan analisis kebutuhan akan bahan belajar berbasis web untuk sekolah. Dari hasil analisis kebutuhan ini, maka mulai dikembangkan portal EdukasiNet yang tidak hanya berisi bahan belajar, tetapi juga menyediakan forum komunikasi dan layanan info.

                                                                                                                                           10
Untuk pemanfaatannya di sekolah, studi kelayakan dilaksanakan terlebih dahulu guna memilih sekolah rintisan yang nantinya akan memanfaatkan portal ini. Selanjutnya pada sekolah rintisan tersebut Pustekkom mengadakan orientasi pemanfaatan EdukasiNet. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan orientasi ini, Pustekkom melaksanakan studi ke sekolah tersebut untuk mengetahui pemanfaatan EdukasiNet di sekolah serta kendala-kendala yang mungkin dihadapi dalam memanfaatkan agar dapat dicarikan solusi pemecahannya. Dari studi ini akan terjaring pula data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan EdukasiNet di sekolah.      
Instrumen yang digunakan meliputi  kuesioner, pedoman wawancara dan survey elektronik.
  • Angket
Instrumen ini digunakan untuk menjaring data dari guru dan siswa tentang:
1)       Pemanfaatan fitur-fitur yang ada dalam EdukasiNet.
2)       Cara pemanfaatan bahan belajar (termasuk di dalamnya strategi, frekuensi, dan kendala).
3)       Manfaat dan keuntungan yang diperoleh guru serta siswa dalam memanfaatkan EdukasiNet.
4)       Kendala-kendala yang dihadapi guru maupun siswa dalam memanfaatkan EdukasiNet.
5)       Harapan guru dan siswa pada masa yang akan datang terhadap pemanfaatan EdukasiNet.
  • Pedoman Wawancara
Instrumen ini digunakan untuk menjaring data dari Kepala Sekolah/Wakasek dan staf teknis (staf laboratorium komputer) tentang:
1)       Kebijakan/komitmen sekolah dalam memanfaatkan sumber belajar (termasuk di dalamnya EdukasiNet).
2)       Manfaat dan keuntungan yang diperoleh sekolah.

                                                                                                                                                11
3)       Kendala yang dihadapi dalam memanfaatkan EdukasiNet, disamping menyangkut masalah kebijakan, fasilitas, software, kesiapan SDM, dan kendala dari aspek teknis (dengan tenaga teknis/unit IT sebagai sumber data).
4)       Harapan sekolah pada masa yang akan datang terhadap pemanfaatan EdukasiNet.
  • Survey Elektronik
EdukasiNet dirancang sedemikian rupa agar dapat melakukan survey langsung secara elektronik. Dengan sistem seperti ini, perkembangan EdukasiNet dapat terpantau secara otomatis..
Studi pemanfatan EdukasiNet secara langsung ke sekolah dilakukan dengan cara petugas dari Pustekkom dengan didampingi petugas daerah mengumpulkan data dan informasi dengan menggunakan instrumen angket dan pedoman wawancara di sekolah tersebut.
E.  Hasil Studi Pemanfaatan EdukasiNet di Sekolah
            Hasil studi pemanfaatan EdukasiNet di sekolah dapat dideskripsikan berdasarkan beberapa aspek temuan, yang meliputi: 1) perkembangan jumlah pengunjung (pengguna hit) dan anggota (member); 2) perkembangan jumlah bahan belajar; 3) topik yang paling disukai pengguna; 4) pendapat pengguna tentang EdukasiNet; 5) pemanfaatan EdukasiNet oleh Guru/Siswa; 6) pola pemanfaatan bahan belajar EdukasiNet di sekolah; dan 7) faktor-faktor pendukung dan penghambat pemanfaatan EdukasiNet di sekolah
Sampai dengan tanggal bulan Februari 2006, pengunjung EdukasiNet telah mencapai 671.591 orang. Sementara anggota terdaftar telah mencapai 6.934 orang, seperti digambarkan dalam diagram di bawah ini:        Diagram Perkembangan Jumlah Pengunjung (userhit)
Pola pemanfaatan bahan belajar dalam EdukasiNet (strategi dan frekuensi)
Cara pemanfaatan bahan belajar belum dijadwalkan secara khusus.  strategi yang digunakan ada yang terpisah (43%) dan terintegrasi (57%). Penerapan strategi yang terpisah antara lain kalau ada waktu/jam belajar kosong siswa diminta untuk memanfaatkan EdukasiNet di laboratorium komputer. Di samping itu, untuk bahan pengayaan siswa diminta mencari bahan berkenaan dengan materi yang sedang dipelajari di internet, salah satunya di EdukasiNet.  Frekuensi pemanfaatan dalam sebulan juga cukup rendah. Hampir seluruh responden (± 99%) memanfaatkan dalam sebulan < 5 kali. Siswa dalam memanfaatkan EdukasiNet juga apabila ada tugas dari guru.

            Penerapan strategi yang terintegrasi antara lain dengan penugasan (sebesar 50%), presentasi dan diskusi (sebesar 17%), dan pada saat praktikum di laboratorium komputer (sebesar 33%).  Pola penugasan yaitu dengan memberikan tugas kepada siswa dimana bahannya mereka diminta untuk mencarinya di EdukasiNet. Penerapan pola presentasi dan diskusi, guru mendownload materi yang ada di EdukasiNet dan mempresentasikannya di depan siswa. Setelah itu, guru meminta siswa untuk mendiskusikan materi yang baru dipelajarinya itu. Penerapan di laboratorium komputer, pada saat praktikum mata pelajaran TI di laboratorium komputer, guru sekalian menugaskan mereka untuk membuka EdukasiNet.
          
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi pemanfaatan EdukasiNet (pendukung maupun penghambat) 
Banyak faktor yang mempengaruhi pemanfaatan EdukasiNet di sekolah, antara lain faktor lingkungan (institusi penyelenggara pendidikan dalam hal ini sekolah), faktor siswa, faktor guru, dan faktor teknologi (meliputi komputer dan perangkatnya serta jaringan internet). Faktor-faktor tersebut bisa mendukung, bisa juga menjadi penghambat pemanfaatan EdukasiNet di sekolah.
Pengaruh faktor-faktor tersebut berdasarkan hasil studi dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.       Faktor lingkungan (institusi penyelenggara pendidikan dalam hal ini sekolah)
                                                                                                                                                
Dari hasil studi ke sekolah rintisan, hanya 5 sekolah yang telah memanfaatkan secara optimal. Hal ini karena didukung oleh kebijakan dan komitmen dari masing-masing sekolah tersebut. Sekolah mulai memprogramkan pemanfaatan EdukasiNet sebagai salah satu sumber belajar. Sekolah mengusahakan jalinan kerjasama dengan instansi terkait agar fasilitas komputer di sekolahnya terkoneksi dengan internet.
Beberapa sekolah yang pemanfaatannya kurang optimal, karena mereka kurang mensosialisasikan pemanfaatan EdukasiNet kepada guru maupun siswa. Di samping itu sekolah masih menganggap pemanfaatan internet khususnya EdukasiNet masih dianggap barang mahal karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Sementara itu pada sekolah yang tidak memanfaatkan disebabkan karena kerusakan teknis, pihak sekolah kurang mengupayakan perbaikan pada kerusakan tersebut dengan alasan kurangnya SDM yang bisa menangani tentang IT, ataupun alasan biaya perbaikan yang tinggi.
b.     Siswa
            Siswa belum banyak yang memanfaatkan EdukasiNet disebabkan  karena kurangnnya sosialisasi kepada mereka tentang EdukasiNet.

c.      Guru
            Guru berperanan penting dalam pemanfaatan EdukasiNet. Sebagai contoh, siswa masih belum banyak yang memanfaatkan EdukasiNet, karena kurangnya sosialisasi guru kepada siswa tentang EdukasiNet. Di samping itu kesadaran guru tentang manfaat EdukasiNet masih kurang. Hal ini kemungkinan juga masih banyak guru yang belum bisa mengoperasikan komputer apalagi internet. Bahkan dari hasil studi diketahui juga beberapa kasus di sekolah, guru-guru senior belum bisa menerima bahan belajar jenis ini. Mereka sulit menerima perubahan.

Bagi mereka yang telah memanfaatkan, karena mereka merasakan adanya manfaat dalam menggunakan EdukasiNet, antara lain:
  • memudahkan guru maupun siswa dalam mencari sumber belajar alternatif,
  • bagi siswa dapat memperjelas materi yang telah disampaikan oleh guru, karena disamping disertai gambar juga ada animasi yang menarik,
  • dapat berlatih soal dengan memanfaatkan uji kompetensi,
  • cara belajar lebih efisien,
  • wawasan bertambah,
  • meringankan dalam membuat contoh soal,                                                                                                                                  
  • mengetahui dan mengikuti perkembangan materi dan info-info lain yang berhubungan dengan bidang studi,
  • membantu siswa dalam mempelajari materi secara individu selain di sekolah,
  • membantu siswa melek TIK.
d. Teknologi
Selain ketiga faktor diatas, faktor teknologi juga merupakan faktor yang sangat menentukan pemanfaatan EdukasiNet di sekolah. Faktor teknologi merupakan faktor yang harus ada dengan memenuhi stpenggunar minimal yang dipersyaratkan baik berkaitan dengan peralatan, infrastruktur, pengoperasian dan perawatannya.
Beberapa sekolah yang kurang optimal dan sekolah yang tidak memanfaatkan EdukasiNet disebabkan juga oleh faktor ini. Fasilitas komputer yang terkoneksi dengan internet jumlahnya belum memadai bila dibandingkan dengan jumlah siswa maupun guru. Disamping biaya yang mahal, SDM yang menanganinya masih kurang, terutama berkaitan dengan kerusakan/gangguan pada peralatan maupun jaringan.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dalam pemanfaatan EdukasiNet di lapangan (sekolah) ditemui beberapa kendala antara lain:
  • akses lama, dan apabila bisa dibuka terkadang hanya muncul judulnya saja, isi tidak berhasil ditampilkan,
  • kesulitan mengatur waktu pemanfaatan, karena jam belajar terlalu padat,
  • biaya untuk jaringan masih mahal,
  • jaringan sering terganggu,
  • pada saat download materi sering tidak dapat dilakukan dengan sempurna karena ada frame-frame yang tidak berhasil diambil/dicetak,
  • kemauan belajar guru senior untuk memanfaatkan EdukasiNet agak kurang terutama dalam menerima ilmu baru,
  • masih ada yang belum terbiasa menggunakan internet,
  • masih terbatasnya fasilitas komputer yang terkoneksi dengan internet di beberapa sekolah,
  • kurangnya tenaga IT, bahkan ada yang masih tergantung teknisi dari luar, hal ini berakibat apabila terjadi kerusakan pada jaringan (seperti yang terjadi di 2 sekolah: SMAN 2 Tenggarong dan SMAN 5 Makassar), tidak cepat tertangani.

BAB III
KESIMPULAN & SARAN

Kesimpulan
            Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan beberapan hal, antara lain:

1.       Pemanfaatan EdukasiNet di sekolah
            Walaupun presentasinya masih rendah (62%), guru responden telah memanfaatkan portal EdukasiNet dalam pembelajaran. Namun sebagian besar responden siswa (55%) mengaku belum memanfaatkan EdukasiNet. Rendahnya pemanfaatan EdukasiNet disebabkan oleh berbagai hal, antara lain, karena kurangnya sosialisasi.
            Dilihat dari grafik peningkatan jumlah pengunjung, member serta pendapat user, EdukasiNet mempunyai peluang menjadi portal pembelajaran terkemuka di tanah air

2.  Pola Pemanfaatan
            Pada sekolah-sekolah yang telah memanfaatkan EdukasiNet, terdapat tiga pola pemanfaatan yaitu  pola penugasan, presentasi dan diskusi, serta praktikum di laboratorium.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan EdukasiNet di sekolah
            Faktor-faktor pendukung dalam pemanfatan EdukasiNet antara kebijakan kepala sekolah, ketersediaan akses, antusiasme guru dan siswa, serta adanya dukungan tenaga TI di sekolah. Sedangkan kendala yang ditemukan antara lain:
  • akses dan download materi yang lamban
  • sering terganggunya jaringan internet,
  • biaya jaringan internet masih relatif mahal,
  • kurangnya tenaga IT
  • terbatasnya fasilitas komputer di beberapa sekolah,
  • beberapa guru ada yang masih belum terbiasa memanfaatkan internet,
  • kurangnya sosialisasi kepada siswa tentang pemanfaatan EdukasiNet. 

Saran
Beberapa saran yang dapat diajukan dari hasil studi untuk perbaikan dan penyempurnaan EdukasiNet pada masa yang akan datang antara lain:

1.               Bahan belajar agar dilengkapi yang meliputi semua mata pelajaran dan jenjang sekolah. Perlu ditambah juga materi untuk SMK.

2.               Tampilan utama dibuat lebih menarik.

3.               Sosialisasi tidak hanya dilakukan terhadap guru, tetapi juga kepada siswa, karena banyak siswa yang belum tahu tentang EdukasiNet. Pada saat sosialisasi terhadap guru maupun siswa perlu ditekankan pentingnya pemanfaatan EdukasiNet dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran.

4.               Akses dan proses download materi agar lebih dipermudah dan cepat.

5.               Lebih interaktif, dan bila memungkinkan menyediakan laboratorium maya sehingga siswa dapat melakukan percobaan sendiri.

6.               Perlu ditambah contoh soal-soal untuk Ujian Nasional dan SPMB berikut penyelesainnya.

7.               Untuk meningkatkan keoptimalan pemanfaatan EdukasiNet baik oleh sekolah, guru, dan siswa ada semacam take and give. Misalnya saja ada perlombaan penyusunan bahan belajar atau penulisan artikel. Bagi yang memenangkan perlombaan tersebut, selain mendapatkan insentif, bahan belajar dan artikelnya dimuat di EdukasiNet. Bisa juga sering diadakan pertemuan bagi pengguna EdukasiNet untuk mendiskusikan hal-hal berkaitan dengan penyempurnaan EdukasiNet.


                                                                                          
Daftar Pustaka

  • Borg W.R. and Gall M.D. (1983). Educational Research: An Introduction, 4 th edition. London: Longman Inc.

  • Ibnu Suhadi. (2001). Kebijakan Penelitian Perguruan. Malang: Lemlit UNM.

  • Kamarga, Hanny. (2002). Belajar Sejarah melalui e-learning; Alternatif Mengakses Sumber Informasi Kesejarahan. Jakarta: Inti Media.

  • Purbo, Onno W. (2002). Teknologi e-learning Berbasis PHP dan MySQL: Merencanakan dan Mengimplementasikan Sistem e-learning. Jakarta: Gramedia.

  • Pustekkom, Depdiknas. (2005). Buku Panduan Pemanfaatan EdukasiNet. Jakarta: Pustekkom.

  • Pustekkom, Depdiknas (2005). Hasil Lokakarya EdukasiNet, Bogor 23
  • Kusnandar,Uwes A. Chaeruman, & Ika Kurniawati. Studi Pemanfaatan E-Dukasi.Net di Sekolah(2005)
  • www. E-dukasi.net








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Fk mengatakan...

Bagus sekali,saya akan ambil sebagian untuk kebutuhan saya. terima kasih banyak.
Kunjungi juga www.tokoedukasi.com

Posting Komentar